Cari Blog Ini

Jumat, 02 Oktober 2020

RAMBU PERTAMA SIROTULMUSTAQIM; TAUHIDULLOH

RAMBU PERTAMA SIROTULMUSTAQIM; TAUHIDULLOH

Tauhid atau mentauhidkan Alloh subhanahu wataala atau mengesakan Alloh subhanahu wataala artinya hanya mengakui Alloh subhanahu wataala sebagai satu-satunya Tuhan Pencipta segala-segalanya dan tak ada pencipta apapun selain Alloh subhanahu wata'ala.

Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan,  menentukan segala sesuatu di alam semesta, tak ada sekutu bagi-Nya dalam semua itu.

Tauhid juga mengandung pengakuan dan keyakinan bahwa Alloh subhanahu wataala adalah satu-satunya Tuhan yang berhak dan harus diibadati serta melaksanakan peribadatan hanya  untuk Alloh subhanahu wata'ala saja sesuai dengan perintah-Nya.

Tauhid juga mengandung arti keyakinan bahwasanya Alloh subhanahu wata'ala mempunyai nama-nama yang mulia dan sifat-sifat yang sempurna. Tidak ada yang menyamai-Nya dalam sifat-sifat-Nya. Meyakini bahwa Alloh subhanahu wata'ala mampu atas segalanya tanpa kesulitan, tidak berawal dan tidak berakhir, maha suci dan jauh dari ketercelaan, kekurangan, kealpaan dan kelemahan.

Meyakini bahwa Alloh subhanahu wata'ala Maha mendengar segala sesuatu, Maha melihat, Maha mengasihi, Maha Pengampun, Maha merahmati dan siksa-Nya sangatlah pedih.

Banyak lagi sifat-sifat Alloh yang Maha sempurna yang dikabarkan dalam al-Qur’an dan Hadits dan harus kita pelajari serta yakini.

 

PELANGGARAN RAMBU INI

Pelanggaran rambu ini adalah kepercayaan-kepercayaan dan amal-amal kesyirikan. Beberapa contoh nyata dari pelanggaran ini adalah:

  🔘 Belajar atau mengamalkan sihir atau meminta jasa sihir.

🔘 Berdoa meminta kepada selain Alloh, sesuatu yang seharusnya hanya diminta dari Alloh subhanahu wataala. Seperti meminta kemudahan jodoh, kemudahan rezeki, meminta anak dll.

 ðŸ”˜ Beribadah (khususnya berdoa dan menyembah) dengan maksud kepada Alloh subhanahu wataala tapi dengan melalui perantara. Biasanya para perantara adalah orang-orang mati yang dianggap mempunyai kedudukan di sisi Alloh.

Amal ini adalah kekafiran walaupun sang perantara adalah seorang Nabi sekalipun.

🔘 Memberikan kurban berupa apapun kepada/ untuk siapapun selain kepada/ untuk Alloh subhanahu wataala. Seperti menyembelih binatang atau mempersembahkan sesajen untuk makhluk halus atau lainnya.        

 

🔘 Mempercayai ramalan ghoib.

 ðŸ”˜ Dan lain sebagainya. 

Demikianlah pembahasan edisi kali ini, semoga bermanfaat.

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar