Tauhid _Asma’ wa Shifat_
_Tauhid Asma’ wa Shifat_ adalah mengesakan Alloh _subhanahu wa ta’ala_ (dalam hal nama-nama dan sifat-sifat-Nya), yaitu keyakinan yang pasti bahwa Alloh _subhanahu wa ta’ala_ mempunyai nama-nama yang mulia dan sifat-sifat yang agung serta sempurna, yang tidak diiringi oleh suatu kekurangan, kelemahan atau keburukan, sebagaimana yang telah dikabarkan oleh Alloh _subhanahu wa ta’ala_ sendiri di dalam kitab-Nya dan oleh Rosululloh _solallohu ‘alaihi wa sallam_ di dalam hadits-haditsnya. “Dialah Alloh, tidak ada Ilah (yang berhak disembah) me-lainkan Dia. Dia mempunyai al-asmaaul husna (nama-nama yang baik).” [QS. Thoha (20): 8]
“Hanya milik Alloh asmaul husna (nama-nama yang baik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyim-pang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” [QS. al-A’raf (7): 180]
*Nama-nama Alloh _subhanahu wa ta’ala_ tidak kita ketahui bilangan atau banyak-nya.* Sebab selain nama-nama yang Alloh _subhanahu wa ta’ala_ ajarkan kepada hamba-hamba-Nya, Alloh pun memiliki nama-nama yang disembunyikan-Nya pada ilmu ghoib di sisi-Nya.
Rosululloh _solallohu ‘alaihi wa sallam_ bersabda:
“Ya Alloh, aku memohon kepada-Mu dengan segala nama yang Engkau miliki, yang nama itu Engkau namakan sendiri, atau Engkau ajarkan kepada salah seorang makh-luk-Mu, atau Engkau sebutkan dalam Kitab-Mu, atau Eng-kau rahasiakan dalam ilmu ghaib di sisi-Mu.” (HR. Ah-mad No. 3528)
Nama-nama Alloh _subhanahu wa ta’ala_ adalah _tauqifiyah_, artinya bahwa nama-nama Alloh _subhanahu wa ta’ala_ sudah ditentukan oleh-Nya melalui al-Qur'an dan hadits-hadits Rosul-Nya _solallohu ‘alaihi wa sallam_. *Tidak ada seorang pun yang berhak membuat nama baru untuk Alloh _subhanahu wa ta’ala_ dengan ijtihad-nya sendiri.*
Alloh _subhanahu wa ta'ala berfirman_ :
“Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kalian dan bapak-bapak kalian mengada-adakannya; Alloh tidak me-nurunkan suatu keteranganpun untuk (menyembah)nya.
Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka, dan se-sungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Robb mereka.” [QS. an-Najm ( 53): 23]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar